Powered By Blogger

Friday, August 31, 2018

Paper Ekonomi Islam



A.    Pendahuluan
Ekonomi Islam telah lahir sejak Rasulullah Saw menyebarkan ajaran Agama Islam, kemudian dilanjutkan oleh para sahabat hingga memiliki kemajuan yang begitu pesat pada masa Dinasti Abbasiyah dan pada akhirnya masih juga dilakukan sampai zaman sekarang, walaupun saat ini masih banyak campur aduk ekonomi Barat dalam aktifitas perekonomian masyarakat khususnya Umat Islam.
Kemunculan ekonomi Islam bukan karena ekonomi ortodok, melainkan karena sejarah membuktikan bahwa kemunculan ekonomi Islam sejak Rasulullah Saw hidup. Ekonomi Islam merupakan bagian integral ajaran Islam, bukan dampak dari sebuah keadaan yang memaksa kemunculannya, jadi bukan karena ekonomi ortodok yang memaksa kehadiran ekonomi Islam. Ekonomi Islam juga memiliki tujuan yang sangat penting yaitu

Aspek-Aspek Ekonomi Pariwisata



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kegiatan bepergian sementara waktu menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Sedangkan bisnis pariwisata adalah aspek kegiatan kepariwisataan yang berorientasi pada penyediaan jasa periwisata.  Suatu laporan yang ditulis oleh EStoril seminar mengatakan bahwa dalam hal mencari tempat untuk bersenang – senang, ada kecendrungan pada Negara – negara yang sedang berkembang untuk menjadikan cahaya matahari , laut, pantai, pasir sebagai daya tarik dalam berkunjung kedaerah tersebut. Dengan cara demikian pembangunan pariwisata menjadi suatu yang mudah untuk mendorong pembangunan ekonomi yaitu dengan mengeksploitasi keindahan alam untuk mengatasi kesukaran dalam devisit neraca pembayaran yang dialaminya.
Pada saat ini dapat dikatakan tidak ada satu orangpun yang dapat hidup tanpa orang lain. Oleh karena itu setiap orang bekerja sama dengan orang lain, bahkan orang – orang yang berasal dari Negara lain termaksud dalam kegiatan ekonomi dan pariwisata. Negara – Negara berkembang ( developing countries) salah satunya yakni Indonesia kini banyak menaruh perhatian besar pada industri yang berhubungan dengan Pariwisata. Hal ini jelas terlihat dengan banyaknya

Telaah Konten RPJMD Kabupaten Sinjai Tahun 2013-2018



Bab I :

  • Memuat latar belakang dari penyusunan yaitu , maksud dan tujuan dari penyusunan RPJMD Kabupaten Sinjai, Dasar hukum yang berisikan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan peraturan perundangan lainnya, Hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Sinjai
  • Latar Belakang dijelaskan bahwa RPJMD ini telah memasuki tahun kedua pelaksanaan, telah dilaksanakan evaluasi/review terhadap dokumen dimaksud untuk menguji kesesuaian proses penyusunan dengan sistematika yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010. Evaluasi juga diharapkan dapat menguji kembali seluruh program yang direncanakan dan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat betul-betul memberi kontribusi dalam upaya pencapaian visi misi Bupati/Wakil Bupati Sinjai periode 2013-2018.
  • Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya dijelaskan bahwa Revisi RPJMD Kabupaten Sinjai Tahun 2013-2018 juga dilaksanakan untuk menjaga sinkronisasi dengan RPJMN tahun 2015-2019 dan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018 yang juga mengalami revisi sesuai Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Revisi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan.
  • Adapun keterkaitan Revisi RPJMD Kabupaten Sinjai 2013-2018 ini yaitu

Pandangan Sosialisme



Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Sosialisme juga diartikan sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat. Pemerintah juga sebagai pihak yang menasionalisasikan industri-industri besar seperti pertambangan, jalan-jalan dan jembatan, kereta api serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hajat hidup orang-orang banyak. Dalam bentuk yang paling lengkap sosialisme melibatkan