Powered By Blogger

Monday, December 22, 2014

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai AMDAL



1.    Penduduk dan Kualitas Lingkungan
Pada umumnya kita sudah memahami kaitan antara kepadatan serta jummlah penduduk dan kondisi lingkungan, di mana kota yang sangat padat penduduknya selalu memiliki kualitas udara yang jelek, kotor dan berbau tidak sedap, serta kualitas air yang buruk pula. Keadaan ini dapat kita saksikan di kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta, di mana keadaan lingkungan menjadi sangat buruk bukan hanya karena jumlah penduduk yang sangat padat tetapi juga karena perkembangan industri pengolahan yang sangat pesat.
Bertambahnya jumlah penduduk akan berarti bertambahnya tenaga kerja yang bersama-sama dengan faktor produksi lain dan perbaikan teknologi mampu menghasilkan luaran (output). Namun kita sudah memahami bahwa derajat pencemaran merupakan fungsi dari tingkat luaran. Jadi pertumbuhan jumlah penduduk berakibat

Masalah Pembangunan Manusia


A.      Masalah Penduduk
Jumlah penduduk di suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Penduduk (population) ialah mereka yang tinggal disuatu tempat  pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan, atau mereka yang telah terdaftar secara administrasi kependudukan dimana orang tersebut berdomisili.
Masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan

Masalah Dualisme Pembangunan


A.      Pengertian Dualisme
Dualisme merupakan suatu konsep yang sering dibicarakan dalam ekonomi pembangunan,terutama jika kita membicarakan kondisi sosial ekonomi NSB.
Konsep dualisme memiliki 4 unsur pokok,yaitu:
1.    Dua keadaan yang berbeda dimana sebagian bersifat superior dan lainya bersifat inferior yang bisa hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama.
2.    Keadaan hidup berdampingan itu bersifat kronis dan bukan transisional.
3.    Derajat superioritas atau inferioritas itu tidak menunjukan kecenderungan yang menurun,bahkan terus meningkat.
4.    Keterkaitan antara unsur superior dan unsur inferior tersebut menunjukan bahwa keberadaan unsur superior tersebut hanya berpengaruh kecil sekali atau bahkan tidak berpengaruh dalam mengangkat derajat unsur inferior.
Jadi, Dualisme adalah dua keadaan yang berbeda dimana satu keadaan bersifat

Friday, December 5, 2014

Makalah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran.
Penyusunan anggaran senantiasa dihadapkan pada ketidakpastian pada kedua sisi. Misalnya, sisi penerimaan anggaran rumah tangga akan sangat tergantung pada ada atau tidaknya perubahan gaji/upah bagi rumah tangga yang memilikinya.
 Demikian pula sisi pengeluaran anggaran rumah tangga, banyak dipengaruhi perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi. Sisi penerimaan anggaran perusahaan banyak ditentukan oleh hasil penerimaan dari penjualan produk, yang dipengaruhi oleh daya beli masyarakat sebagai cerminan pertumbuhan ekonomi.
 Adapun sisi pengeluaran anggaran perusahaan dipengaruhi antara lain oleh perubahan harga bahan baku, tarif listrik dan bahan bakar minyak (BBM), perubahan ketentuan upah, yang secara umum mengikuti perubahan tingkat harga secara umum. Ketidakpastian yang dihadapi rumah tangga dan perusahaan dalam menyusun anggaran juga dihadapi oleh para perencana anggaran negara yang bertanggungjawab dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Setidaknya terdapat