BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris
yang hanya ada dua musim sehingga pertanian sangat cocok di negara ini.
Dikarenakan sumber daya manusia yang kurang berkualitas dan kurangnya pengetahuan petani indonesia
sehingga produk yang dihasilkan masih kurang.
Menjalani
kegiatan pertanian bukan hanya sebatas memproduksi atau melakukan kegiatan
pertanian, baik budidaya tanaman maupun beternak sehingga memperoleh hasil
pertanian yang berlimpah. Tetapi dibalik itu, bagaimana pasaran untuk hasil
usaha tani agar pertanian tersebut dapat menguntungkan dari segi ekonomi.
Produktivitas pertanian yang tinggi akan menjadi sia-sia jika tidak sepenuhnya
dapat diserap oleh pasar. Oleh karena itu, pemasaran untuk hasil usaha tani
menjadi kata kunci dalam kegiatan pertanian.
Untuk hasil-hasil
itu perlu ada pasaran serta harga yang cukup tinggi guna membayar kembali
biaya-biaya tunai dan daya upaya yang telah dikeluarkan petani sewaktu
memproduksikannya. Kebanyakan petani harus menjual hasil-hasil usaha taninya
sendiri atau di pasar setempat. Karena itu, perangsang bagi mereka untuk
memproduksi barang-barang jualan, bukan sekedar untuk dimakan keluarganya
sendiri, lebih banyak tergantung pada harga setempat. Harga ini untuk sebagian
tergantung pada efisiensi sistem tataniaga yang menghubungkan pasar setempat
dengan pasar di kota-kota.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam makalah ini yaitu:
1.
Apa
yang dimaksud dengan pemasaran?
2.
Fungsi
Pemasaran Pertanian?
3.
Saluran
Pemasaran?
4.
Marjin
Pemasaran?
5.
Peran
masing-masing lembaga pemasaran?
1.3.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui defenisi pemasaran
2. Untuk mengetahui fungsi pemasaran
3. Untuk mengetahui lingkungan/saluran
pemasaran
4. Untuk mengetahui marjin pemasaran
5. Untuk mengetahui peran lembaga
pemasaran
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Pemasaran
Pemasaran secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan atau memproduksi suatu barang atau
jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan pengertian pemasaran menurut para
ahli adalah :
·
Menurut
G. Karta Sapoetro,cs.
Pemasaran adalah Segala yang
dilakukan agar barang – barang hasil produksi dari produsen dimungkinkan
mengalir secara lancer ke sektor konsumen.
·
Menurut
Philip dan Duncan
Pemasaran meliputi semua langkah yang dipergunakan untuk
menempatkan barang-barang nyata ketangan konsumen.
·
Menurut
W.J. Stanton
Pemasaran
meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha,
yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan
mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli,
baik yang actual maupun yang potensial.
·
Menurut
Kotler
Pemasaran
adalah Proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar produk yang
bernilai satu sama lain.
·
Menurut American
Marketing Association
Pemasaran
pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan
jasa dari produsen kekonsumen.
2.2.
Fungsi Pemasaran
Dalam proses pengaliran barang dari produsen ke
konsumen diperlukan aktivitas, tindakan atau perlakuan-perlakuan untuk
memperlancar perpindahan hak milik barang yang diistilahkan sebagai fungsi
pemasaran.
Fungsi
pemasaran adalah kegiatan utama yang khusus dilaksanakan untuk menyelesaikan
proses pemasaran. Beberapa fungsi penting dalam pemasaran hasil pertanian
antara lain fungsi penyimpanan, transportasi, grading dan standardisasi, serta
periklanan.
1. Fungsi
penyimpanan dimaksudkan untuk menyeimbangkan periode panen dan periode
paceklik. Ada empat alasan pentingnya penyimpanan untuk produk- produk
pertanian, yaitu:
a) Produk
bersifat musiman
b) Adanya
permintaan akan produk pertanian yang berbeda sepanjang tahun,
c) Perlunya
waktu untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen,
d) Perlunya
stok persediaan untuk musim berikutnya.
2.
Fungsi transportasi dimaksudkan untuk menjadikan suatu
produk berguna dengan memindahkannya dari produsen ke konsumen. Biaya
transportasi ditentukan oleh:
a) Lokasi
produksi,
b) Area
pasar yang dilayani,
c) Bentuk
produk yang dipasarkan,
d) Ukuran
dan kualitas produk yang dipasarkan.Fungsi standardisasi dan grading
dimaksudkan untuk menyeder-hanakan dan mempermudah serta meringankan biaya
pemindahan komoditi melalui saluran pemasaran.
3. Grading adalah penyortiran produk-produk ke dalam
satuan atau unit tertentu. Standardisasi adalah justifikasi kualitas yang
seragam antara pembeli dan penjual, antar tempat dan antar waktu. Manfaat standardisasi dan grading
dalam pemasaran:
a)
Mempermudah
pembeli dan produsen memberikan nilai barang tersebut
b)
Mempermudah
proses jual beli
c)
Mengurangi
biaya pemasaran dan menekan resiko dalam pengangkutan
d)
Memperluas
pasaran, sesuai dengan kualitas yang diinginkan dan kemampuan konsumen.
e)
Syarat
mutlak untuk pemasaran berjangka (future market)
4. Fungsi
periklanan dimaksudkan untuk menginformasikan ke konsumen apa yang tersedia
untuk dibeli dan untuk mengubah permintaan atas suatu produk. Masalah yang
timbul dalam periklanan produk-produk pertanian terutama berkaitan dengan
karakteristik produk-produk pertanian itu sendiri. Maksud produsen terhadap tampilan
produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:
a) Memperkenalkan identitas produk yang
diinformasikan dan menjelaskan perbedaan produk dengan yang lain.
b) Mengkomunikasikan konsep produk,
yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi fungsional, psikologis, atau nilai
pasar sasaran.
c) Mengarahkan pemakaian produk baik
yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
d) Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk
merangsang ditribusi yang lebih luas.
e) Meningkatkan penjualan yang berarti
pula produk meningkat.
f) Membangun citra produk dan menjaga
kemampuan posisi produk dalam pandangan pasar sasaran
g) Menghadapi dan mengatasi masalah
saingan antar produk.
2.3.
Saluran
Pemasaran
Saluran pemasaran merupakan
suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan
akhirnya sampai ke konsumen. Pada
pemasaran komoditas pertanian sering dijumpai adanya rantai pemasaran yang
panjang yang melibatkan banyak pelaku pemasaran. Hanafiah dan Saefuddin (1986),
menyatakan bahwa panjang pendeknya saluran pemasaran yang dilalui tergantung
dari beberapa faktor, yaitu jarak antara produsen dan konsumen, cepat tidaknya
produk rusak, skala produksi, dan posisi keuangan pengusaha.
Kotler (1991) menggambarkan panjangnya saluran pemasaran
dengan membagi saluran pemasaran dalam beberapa tingkatan, yaitu:
a. Saluran nol tingkat
Saluran ini disebut pula saluran
pemasaran langsung yang terdiri dari seorang produsen yang menjual
langsung kepada konsumen. Tiga cara
penting dalam saluran ini adalah penjualan dari rumah ke rumah, penjualan lewat
pos, dan penjualan lewat toko perusahaan.
b. Saluran satu tingkat
Saluran ini
mempunyai satu perantara penjualan. Pada
pasar konsumen, perantara sekaligus merupakan pengecer.
c. Saluran dua tingkat
Saluran
ini mempunyai dua perantara. Pada pasar
konsumen, grosir atau pedagang besar sekaligus sebagai pengecer.
d.
Saluran
tiga tingkat
Saluran ini
mempunyai tiga perantara, misalnya dalam industri pengalengan buah. Dalam industri ini, seorang pemborong
biasanya berada di tengah antara grosir dan pengecer. Pemborong membeli dari grosir dan menjual ke
pengecer kecil yang biasanya tidak dilayani oleh pedagang kelas kakap.
2.4.
Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran adalah perbedaan harga di antara tingkat
lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar
konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang
diperjualbelikan. Selain secara verbal, marjin pemasaran dapat dinyatakan
secara matematis dan secara grafis.Produk referensi merupakan titik awal yang
menunjukkan 1 kilogram dari produk yang dijual kepada konsumen, misalnya petani
perlu menyediakan 1,11 kilogram tomat untuk menyediakan 1 kilogram dari produk
referensi karena 10 persen dari produk yang dijual telah hilang/rusak dalam
proses pemasaran.
Ada tiga metode untuk menghitung marjin pemasaran yaitu
dengan memilih dan mengikuti saluran pemasaran dari komoditi spesifik,
membandingkan harga pada berbagai level pemasaran yang berbeda, dan
mengumpulkan data penjualan dan pembelian kotor tiap jenis pedagang.
Masing-masing metode memiliki kelemahan dan kelebihan.Marjin pemasaran menurut
jenisnya dibedakan menjadi marjin absolut, persen marjin dan kombinasi antara
marjin absolut dan persen marjin.Persentase bagian marjin merupakan suatu
pengelompokan yang digunakan secara populer pada serangkaian angka yang
menunjukkan marjin absolut dari berbagai tipe pedagang atau berbagai fungsi
pemasaran yang berbeda, dibagi dengan harga eceran.
Komponen biaya pemasaran berdasarkan berbagai kegiatan
pemasaran yang umumnya dilakukan meliputi biaya persiapan dan pengepakan, biaya
handling, biaya processing, biaya modal, pungutan-pungutan, komisi dan
pembayaran tidak resmi.
2.5.
Peran Masing-masing
Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran adalah badan usaha
atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi
dari produsen ke konsumen akhir, serta mempunyai hubungan dengan badan usaha
atau individu lainnya. Lembaga pemasaran muncul karena adanya keinginan
konsumen untuk memperoleh komoditi yang sesuai dengan waktu (time utility),
tempat (place utility), dan bentuk (form utility).
Lembaga pemasaran bertugas untuk menjalankan fungsi-fungsi
pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin. Imbalan yang
diterima lembaga pemasaran dari pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran adalah
margin pemasaran (yang terdiri dari biaya pemasaran dan keuntungan). Bahagian
balas jasa bagi lembaga pemasaran adalah keuntungan yang diperoleh dari
kegiatan pemasaran.
Golongan lembaga pemasaran:
1. Menurut penguasaannya terhadap
komoditi yang diperjual belikan, lembaga pemasaran dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) yaitu:
·
Lembaga
yang tidak memiliki komoditi, tetapi menguasai komoditi, seperti agen dan
perantara, makelar (broker, selling broker, dan buying broker) Lembaga yang
memiliki dan menguasai komoditi-komoditi yang dipasarkan, seperti: pedagang
pengumpul, tengkulak, eksportir, dan importir.
·
Lembaga
pemasaran yang tidak memiliki dan menguasai komoditi yang dipasarkan, seperti
perusahaan-perusahaan yang menyediakan fasilitas transportasi, auransi
pemsaran, dan perusahaan yang menentukan kualitas produk pertanian (surveyor).
2. Berdasarkan keterlibatan dalam
proses pemasaran, yaitu:
·
Tengkulak,
yaitu lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan dengan petani.
Tengkulak melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai, ijon maupun
kontrak pembelian.
·
Pedagang
pengumpul, yaitu lembaga pemasaran yang menjual komoditi yang dibeli dari
beberapa tengkulak dari petani. Peranan pedagang pengumpul adalah mengumpulkan
komoditi yang dibeli tengkulak dari petani-petani, yang bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi pemasaran seperti pengangkutan.
·
Pedagang
besar, untuk lebih meningkatkan pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran maka jumlah
komoditi yang ada pada pedagang pengumpul perlu dikonsentrasikan lagi oleh
lembaga pemasaran yang disebut pedagang besar. Pedagang besar juga melaksanakan
fungsi distribusi komoditi kepada agen dan pedagang pengecer.
·
Agen
penjual, bertugas dalam proses distribusi komoditi yang dipasarkan, dengan
membeli komoditi dari pedagang besar dalam jumlah besar dengan harga yang
realtif lebih murah.
·
Pengecer
(retailers), merupakan lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan
konsumen. Pengecer merupakan ujung tombak dari suatu proses produksi yang
bersifat komersil. Artinya kelanjutan proses produksi yang dilakukan oleh
produsen dan lemabaga-lembaga pemasaran sangat tergantung dengan aktivitas
pengecer dalam menjual produk ke konsumen. Oleh sebab itu tidak jarang suatu
perusahaan menguasai proses produksi sampai ke pengecer.
Seluruh lembaga-lembaga pemasaran tersebut dalam proses
penyampaian produk dari produsen ke konsumen berhubungan satu sama lain yang
membentuk jaringan pemasaran. Arus pemasaran (saluran pemasaran) yang terbentuk
dalam proses pemasaran ini beragam sekali, misalnya:
·
Produsen
berhubungan langsung dengan konsumen akhir
·
Produsen
– tengkulak – pedagang pengumpul – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir
·
Produsen
– tengkulak – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir
·
Produsen
– pedagang pengumpul – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir, dll
Hubungan antar lembaga-lembaga tersebut akan membentuk
pola-pola pemasaran yang khusus. Pola pemasaran yang terbentuk selama
pergerakan arus komoditi pertanian dari petani ke konsumen akhir disebut sistem
pemasaran.
Peran/fungsi Lembaga Pemasaran:
1.
Pengecer (Retailer)
Fungsi-fungsi pemasaran yang
dilaksanakan adalah:
·
mengkombinasikan
beberapa jenis barang tertentu
·
melaksanakan
jasa-jasa eceran untuk barang tersebut
·
menempatkan
diri sebagai sumber barang-barang bagi konsumen
·
menciptakan
keseimbangan antara harga dan kualitas barang yang diperdagangkan
·
menyediakan
barang-barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen
·
melaksanakan
tindakan-tindakan dalam persaingan
Klasifikasi pedagang pengecer:
a.
berdasarkan luasnya product line (jenis
produk), terdiri dari:
§ speciality
store, yaitu
pengecer yang menjual hanya satu macam produk. Misalnya toko pakaian anak-anak,
pakaian wanita, dll.
§ Toko
Serba Ada (TOSERBA) atau department store, yaitu golongan pengecer yang menjual berbagai macam
product line. Biasanya toserba memiliki volume usaha yang besar, kondisi
keuangan kuat, dan beroperasi sebagai perusahaan,
§ Single
line store, yaitu
pengecer yang hanya menjual satu macam product line, seperti toko buah, toko
makanan, toko bangunan, dll.
b.
berdasarkan bentuk pemilikan, terdiri atas:
§ independent
store, yaitu kepemilikan perorangan, yang
sekaligus berfungsi sebagai pimpinan,
§ corporate
chain store, yaitu
beberapa toko yang berada dibawah satu organisasi, dan dimiliki oleh sekelompok
orang. Masing-masing toko menjual product line yang sama dan struktur
distribusinya juga sama.
c.
berdasarkan penggunaan fasilitas, dibedakan atas:
§ store
retailer atau toko pengecer,
yaitu pengecer yang memiliki toko sendiri, atau tempat menjual barang-barang,
§ non store
retailer atau pengecer tanpa toko, yaitu pengecer yang menjual produknya dengan menggunakan
fasilitas lain, seperti: menjajakan produk dari rumah ke rumah, penjualan
melalui pos, penjualan melalui internet, penjualan melalui mesin otomatis, dll.
d.
berdasarkan ukuran toko, dibedakan atas:
§ pengecer kecil (small scale retailer)
§ pengecer besar (large scale retailer)
2.
Pedagang besar (wholesaler)
Menurut
fungsi yang dilakukan pedagang besar dapat digolongkan menjadi:
a.
pedagang
besar dengan fungsi penuh (full function wholesaler), yaitu:
pedagang besar yang melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran secara keseluruhan,
mulai dari: fungsi pembelian – penjualan – pengangkutan – penyimpanan – fungsi
keuangan – fungsi pengambilan resiko, dll. Dalam menjalankan aktivitasnya
pedagang besar dalam ketegori ini biasanya selalu menjaga persediaan yang cukup
dan lengkap, menggunakan beberapa penjual (salesman), dan melakukan
hubungan-hubungan secara teratur dengan pengecer.
b. Pedangan besar dengan fungsi
terbatas (limited function wholesaler), yaitu: pedagang besar yang hanya
menjalankan fungsi atau jasa yang terbatas. Dasar pertimbangan meninggalkan
fungsi lain adalah untuk efisiensi dan mengurangi resiko dalam pemsaran. Dalam
hal ini fungsi-fungsi tersebut terbagi pada produsen, dan pedagangn pengecer.
Pedagangan besar yang masuk dalam golongan fungsi terbatas adalah:
§ mail order wholesaler, yaitu: pedagang besar yang
melakukan penyaluran barang secara sentral, melalui pos, tanpa menggunakan
penjual.
§ Chas and carry wholesaler, yaitu: pedagang besar yang
melakukan perdagangan secara tunai, dan tidak melakukan penghantaran barang
(non delivery order), bisanya jumlah barang-barangnya terbatas.
§ Drop shipper, yaitu: pedagang besar yang tidak melakukan penyimpanan,
kegiatan yang dilakukan biasanya melalui telepon, sehingga menghemat biaya
eksploitasi (biaya eksploitase rendah),
§ Raak Jobber, yaitu: pedangan besar yang khusus
memberikan jasa dan mengatur barang-barang miliknya di toko pengecer,
§ Wagon Jobber, yaitu pedagang besar yang khusus melayani perdagangan
barang-barang secara cepat, terutama barang yang mudah rusak dan busuk.
3.
Agen Penunjang (Facilitating Agent)
Agen merupakan salah satu perantara
yang penting dalam saluran distribusi, karena dapat membantu dalam pelaksanaan
fungsi pemasaran secara baik dan lebih efisien, karena agen membantu pedagang
dalam memindahkan produk.
Agen penunjang dapat dikategorikan
berdsarkan fungsi yang dilakuan, yaitu:
a.
Agen
pembelian dan penjualan (purchasing and sales agent), yaitu: lembaga
pemasaran yang bekerja atas kontrak tertentu untuk melakukan pembelian barang,
dengan menerima sejumlah komisi atas penggunaan jasa pembelian, tidak berhak
atas barang yang dibeli atau dijual, dan tidak dapat bertindak menyaingi pedagang
yang pengontrak. Jenis-jenis agen pembelian dan penjualan adalah:
§ free lance broker (makelar), yaitu:
pelaku pemasaran yang tidak memiliki daerah yang tetap, dan dapat merundingkan
penjualan untuk siapapun, tidak ada batasan wilayah, terikat masalah harga,
syarat, dan kondisi penjualan dengan pengontrak.
§ agen pabrik (manufacturer’s agent),
yaitu: agen yang mengadakan perundingan untuk menjual barang-barnag dari
pengontraknya. Agen pabrik mempunyai ikatan dengan pengontrak dalam hal
wilayah, harga, syarat, dan kondisi penjualan.
§ Agen penjual (sales agent), yaitu:
agen yang dikontrak oleh perusahaan untuk menjualkan produk perusahaan dalam
wilayah yang tidak terbatas.
§ Agen pembelian (purchasing agent),
yaitu: agen yang bertindak sebagai pembeli (kadang disebut pembeli tetap), dan
mencari sumber-sumber persediaan (supply) untuk beberapa pedagang pengontrak.
Biasaya dilakukan oleh chain store dan toko serba ada.
b. Agen pengangkutan, terdiri dari dua
kategori, yaitu: 1) bulk transportation agencies (agen pengangkut borongan),
dan 2) specialty shippers (agen pengangkutan khusus).
c. Agen penyimpanan (storage agent),
terdiri dari: 1) pedagang komisi, 2) gudang umum (public warehouse)
d. Franchise, yaitu: seorang penjual
memberikan hak kepada seorang pembeli untuk memasarkan barang-barangnya, tetapi
pembeli harus bersedia mengikuti kebijaksanaan yang ditetapkan oleh penjual dan
tidak menjual barang-barang saingan.
Dalam
franchising biasanya terdapat adanya kerjasama mengenai soal harga, periklanan,
dan kebijaksanaan-kebijaksanaan lainnya. Franchising ada 2 bentuk, yaitu 1) product
franchising, yaitu: kerjasama penjualan barang secara individual, missal
pengecer yang menjual bermacam-macam barang tetapi bukan barang saingan, dan 2)
business franchising yaitu: meningkatkan kerjasama dan komunikasi dalam
saluran.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pemasaran merupakan
ujung tombak dari tatanan usaha tani, dimana kegiatan dari budidaya dan
produksi ditentukan oleh permintaan pasar (konsumen). Jika ingin menguasai
dunia kuasai dulu informasi.
Pemerintah diharapkan
mampu mendokrak pendapatan dari sektor non migas seperti, sektor pertanian ini.
Dilihat dari potensi produk hasil usaha tani yang sangat besar serta peluang
ekspor komoditi pertanian yang cukup besar, bukan tidak mungkin Negara kita
akan menjadi Negara penyuplai bahan pangan dunia. Yang menjadi tugas dan
pekerjaan rumah adalah bagaimana pemerintah melihat peluang tersebut, dengan
menerapkan program-program kerja yang efektif, tepat guna dan tepat sasaran.
3.2.
Saran
Seabaiknya pemerintah lebih memperhatikan serta
meningkatkan pemasaran produk pertanian ini, karena di sektor pertanian inilah,
Negara kita sangat kaya akan hasil produksinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Agrimax.
2010. Lembaga-lembaga pemasaran (online). Diakses pada tanggal 22 Oktober 2015.
Fresh,
Ambones. 2010. Saluran Pemasaran (online). Diakses Pada tanggal 22 Oktober
2015.
Sijabat Sahat. 2015. Makalah Mata Kuliah Ekonomi
Pertanian (Online) diakses pada tanggal 22 Oktober 2015. http://sahatsijabat22.blogspot.co.id/2015/05/makalah-mata-kuliah-ekonomi-pertanian_74.html
Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada layanan pendanaan lemeridian dan membuat orang tahu betapa bersyukurnya saya atas semua bantuan yang telah Anda dan staf tim Anda berikan dan saya berharap untuk merekomendasikan teman dan keluarga jika mereka membutuhkan saran atau bantuan keuangan @ 1,9% Tarif untuk Pinjaman Bisnis. Hubungi Via:. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. Terus bekerja dengan baik.
ReplyDeleteTerima kasih, Busarakham.
LIGASUPER88 Pusat Games Taruhan Online TerBaik Dan Terpercaya !!!!!
ReplyDeletePromo Spesial :
» New Member Sportsbook 30%
» New Member Live Casino 30%
» New Member Slot Online 50%
» Cashback Sportsbook 10%
» Rollingan Live Casino 1%
» Rollingan Slot Online 1%
Permainan Tersedia :
» Sbobet Sportsbook
» Sbobet Casino
» Sbobet Toto Draw
» Ibcbet/Maxbet
» Sabung Ayam
» Tembak Ikan
» Slot Pragmatic Play
» Slot Habanero
» Slot Spadegaming
» Slot Joker
» Slot Microgaming
» Slot Toptrend
» WM Casino
» Sexy Bacccarat
» Ebet Casino
Support Bank Ligasuper88 :
BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA
Daftar & Jutawan Sekarang Juga !
Hubungi Kontak Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Whatsaap 1 : +85561375501
» Whatsaap 2 : 081315849567
» Line : Ligasuper88
» Link : www.ligasuper88.com