Powered By Blogger

Sunday, January 8, 2017

Makalah Pemasaran Hasil Pertanian



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang hanya ada dua musim sehingga pertanian sangat cocok di negara ini. Dikarenakan sumber daya manusia yang kurang berkualitas dan kurangnya pengetahuan petani indonesia sehingga produk yang dihasilkan masih kurang.
Menjalani kegiatan pertanian bukan hanya sebatas memproduksi atau melakukan kegiatan pertanian, baik budidaya tanaman maupun beternak sehingga memperoleh hasil pertanian yang berlimpah. Tetapi dibalik itu, bagaimana pasaran untuk hasil usaha tani agar pertanian tersebut dapat menguntungkan dari segi ekonomi. Produktivitas pertanian yang tinggi akan menjadi sia-sia jika tidak sepenuhnya dapat diserap oleh pasar. Oleh karena itu, pemasaran untuk hasil usaha tani menjadi kata kunci dalam kegiatan pertanian.
Untuk hasil-hasil itu perlu ada pasaran serta harga yang cukup tinggi guna membayar kembali biaya-biaya tunai dan daya upaya yang telah dikeluarkan petani sewaktu memproduksikannya. Kebanyakan petani harus menjual hasil-hasil usaha taninya sendiri atau di pasar setempat. Karena itu, perangsang bagi mereka untuk memproduksi barang-barang jualan, bukan sekedar untuk dimakan keluarganya sendiri, lebih banyak tergantung pada harga setempat. Harga ini untuk sebagian tergantung pada efisiensi sistem tataniaga yang menghubungkan pasar setempat dengan pasar di kota-kota.

1.2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam makalah ini yaitu:
1.     Apa yang dimaksud dengan pemasaran?
2.     Fungsi Pemasaran Pertanian?
3.     Saluran Pemasaran?
4.     Marjin Pemasaran?
5.     Peran masing-masing lembaga pemasaran?

1.3.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui defenisi pemasaran
2.      Untuk mengetahui fungsi pemasaran
3.      Untuk mengetahui lingkungan/saluran pemasaran
4.      Untuk mengetahui marjin pemasaran
5.      Untuk mengetahui peran lembaga pemasaran



       
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Pengertian Pemasaran
Pemasaran secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan atau memproduksi suatu barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan pengertian pemasaran menurut para ahli adalah :
·         Menurut G. Karta Sapoetro,cs.
Pemasaran adalah Segala yang dilakukan agar barang – barang hasil produksi dari produsen dimungkinkan mengalir secara lancer ke sektor konsumen.
·         Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran meliputi semua langkah yang dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ketangan konsumen.
·         Menurut W.J. Stanton
Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun yang potensial.
·         Menurut Kotler
Pemasaran adalah Proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar produk yang bernilai satu sama lain.
·        Menurut American Marketing Association
Pemasaran pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kekonsumen.

2.2.      Fungsi Pemasaran
Dalam proses pengaliran barang dari produsen ke konsumen diperlukan aktivitas, tindakan atau perlakuan-perlakuan untuk memperlancar perpindahan hak milik barang yang diistilahkan sebagai fungsi pemasaran.
Fungsi pemasaran adalah kegiatan utama yang khusus dilaksanakan untuk menyelesaikan proses pemasaran. Beberapa fungsi penting dalam pemasaran hasil pertanian antara lain fungsi penyimpanan, transportasi, grading dan standardisasi, serta periklanan.
1.      Fungsi penyimpanan dimaksudkan untuk menyeimbangkan periode panen dan periode paceklik. Ada empat alasan pentingnya penyimpanan untuk produk- produk pertanian, yaitu:
a)      Produk bersifat musiman
b)      Adanya permintaan akan produk pertanian yang berbeda sepanjang tahun,
c)      Perlunya waktu untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen,
d)      Perlunya stok persediaan untuk musim berikutnya.
2.      Fungsi transportasi dimaksudkan untuk menjadikan suatu produk berguna dengan memindahkannya dari produsen ke konsumen. Biaya transportasi ditentukan oleh:
a)      Lokasi produksi,
b)      Area pasar yang dilayani,
c)      Bentuk produk yang dipasarkan,
d)      Ukuran dan kualitas produk yang dipasarkan.Fungsi standardisasi dan grading dimaksudkan untuk menyeder-hanakan dan mempermudah serta meringankan biaya pemindahan komoditi melalui saluran pemasaran.
3.      Grading adalah penyortiran produk-produk ke dalam satuan atau unit tertentu. Standardisasi adalah justifikasi kualitas yang seragam antara pembeli dan penjual, antar tempat dan antar waktu. Manfaat standardisasi dan grading dalam pemasaran:
            a)      Mempermudah pembeli dan produsen memberikan nilai barang tersebut
            b)      Mempermudah proses jual beli
            c)      Mengurangi biaya pemasaran dan menekan resiko dalam pengangkutan
            d)      Memperluas pasaran, sesuai dengan kualitas yang diinginkan dan kemampuan konsumen.
            e)       Syarat mutlak untuk pemasaran berjangka (future market)
4.      Fungsi periklanan dimaksudkan untuk menginformasikan ke konsumen apa yang tersedia untuk dibeli dan untuk mengubah permintaan atas suatu produk. Masalah yang timbul dalam periklanan produk-produk pertanian terutama berkaitan dengan karakteristik produk-produk pertanian itu sendiri. Maksud produsen terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:
a)      Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan produk dengan yang lain.
b)      Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi fungsional, psikologis, atau nilai pasar sasaran.
c)      Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
d)       Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang ditribusi yang lebih luas.
e)      Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat.
f)       Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan pasar sasaran
g)      Menghadapi dan mengatasi masalah saingan antar produk.

2.3.      Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai ke konsumen.  Pada pemasaran komoditas pertanian sering dijumpai adanya rantai pemasaran yang panjang yang melibatkan banyak pelaku pemasaran. Hanafiah dan Saefuddin (1986), menyatakan bahwa panjang pendeknya saluran pemasaran yang dilalui tergantung dari beberapa faktor, yaitu jarak antara produsen dan konsumen, cepat tidaknya produk rusak, skala produksi, dan posisi keuangan pengusaha.
Kotler (1991) menggambarkan panjangnya saluran pemasaran dengan membagi saluran pemasaran dalam beberapa tingkatan, yaitu:
a.       Saluran nol tingkat
Saluran ini disebut pula saluran pemasaran langsung yang terdiri dari seorang produsen yang  menjual langsung kepada konsumen.  Tiga cara penting dalam saluran ini adalah penjualan dari rumah ke rumah, penjualan lewat pos, dan penjualan lewat toko perusahaan.
b.      Saluran satu tingkat
Saluran ini mempunyai satu perantara penjualan.  Pada pasar konsumen, perantara sekaligus merupakan pengecer.
c.       Saluran dua tingkat
Saluran ini mempunyai dua perantara.  Pada pasar konsumen, grosir atau pedagang besar sekaligus sebagai pengecer.
d.      Saluran tiga tingkat
Saluran ini mempunyai tiga perantara, misalnya dalam industri pengalengan buah.  Dalam industri ini, seorang pemborong biasanya berada di tengah antara grosir dan pengecer.  Pemborong membeli dari grosir dan menjual ke pengecer kecil yang biasanya tidak dilayani oleh pedagang kelas kakap.

2.4.      Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran adalah perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan. Selain secara verbal, marjin pemasaran dapat dinyatakan secara matematis dan secara grafis.Produk referensi merupakan titik awal yang menunjukkan 1 kilogram dari produk yang dijual kepada konsumen, misalnya petani perlu menyediakan 1,11 kilogram tomat untuk menyediakan 1 kilogram dari produk referensi karena 10 persen dari produk yang dijual telah hilang/rusak dalam proses pemasaran.
Ada tiga metode untuk menghitung marjin pemasaran yaitu dengan memilih dan mengikuti saluran pemasaran dari komoditi spesifik, membandingkan harga pada berbagai level pemasaran yang berbeda, dan mengumpulkan data penjualan dan pembelian kotor tiap jenis pedagang. Masing-masing metode memiliki kelemahan dan kelebihan.Marjin pemasaran menurut jenisnya dibedakan menjadi marjin absolut, persen marjin dan kombinasi antara marjin absolut dan persen marjin.Persentase bagian marjin merupakan suatu pengelompokan yang digunakan secara populer pada serangkaian angka yang menunjukkan marjin absolut dari berbagai tipe pedagang atau berbagai fungsi pemasaran yang berbeda, dibagi dengan harga eceran.
Komponen biaya pemasaran berdasarkan berbagai kegiatan pemasaran yang umumnya dilakukan meliputi biaya persiapan dan pengepakan, biaya handling, biaya processing, biaya modal, pungutan-pungutan, komisi dan pembayaran tidak resmi.

2.5.      Peran Masing-masing Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir, serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran muncul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh komoditi yang sesuai dengan waktu (time utility), tempat (place utility), dan bentuk (form utility).
Lembaga pemasaran bertugas untuk menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin. Imbalan yang diterima lembaga pemasaran dari pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran adalah margin pemasaran (yang terdiri dari biaya pemasaran dan keuntungan). Bahagian balas jasa bagi lembaga pemasaran adalah keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pemasaran.

Golongan lembaga pemasaran:
1.      Menurut penguasaannya terhadap komoditi yang diperjual belikan, lembaga pemasaran dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu:
·         Lembaga yang tidak memiliki komoditi, tetapi menguasai komoditi, seperti agen dan perantara, makelar (broker, selling broker, dan buying broker) Lembaga yang memiliki dan menguasai komoditi-komoditi yang dipasarkan, seperti: pedagang pengumpul, tengkulak, eksportir, dan importir.
·         Lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan menguasai komoditi yang dipasarkan, seperti perusahaan-perusahaan yang menyediakan fasilitas transportasi, auransi pemsaran, dan perusahaan yang menentukan kualitas produk pertanian (surveyor).
2.      Berdasarkan keterlibatan dalam proses pemasaran, yaitu:
·         Tengkulak, yaitu lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan dengan petani. Tengkulak melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai, ijon maupun kontrak pembelian.
·         Pedagang pengumpul, yaitu lembaga pemasaran yang menjual komoditi yang dibeli dari beberapa tengkulak dari petani. Peranan pedagang pengumpul adalah mengumpulkan komoditi yang dibeli tengkulak dari petani-petani, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran seperti pengangkutan.
·         Pedagang besar, untuk lebih meningkatkan pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran maka jumlah komoditi yang ada pada pedagang pengumpul perlu dikonsentrasikan lagi oleh lembaga pemasaran yang disebut pedagang besar. Pedagang besar juga melaksanakan fungsi distribusi komoditi kepada agen dan pedagang pengecer.
·         Agen penjual, bertugas dalam proses distribusi komoditi yang dipasarkan, dengan membeli komoditi dari pedagang besar dalam jumlah besar dengan harga yang realtif lebih murah.
·         Pengecer (retailers), merupakan lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan konsumen. Pengecer merupakan ujung tombak dari suatu proses produksi yang bersifat komersil. Artinya kelanjutan proses produksi yang dilakukan oleh produsen dan lemabaga-lembaga pemasaran sangat tergantung dengan aktivitas pengecer dalam menjual produk ke konsumen. Oleh sebab itu tidak jarang suatu perusahaan menguasai proses produksi sampai ke pengecer.
Seluruh lembaga-lembaga pemasaran tersebut dalam proses penyampaian produk dari produsen ke konsumen berhubungan satu sama lain yang membentuk jaringan pemasaran. Arus pemasaran (saluran pemasaran) yang terbentuk dalam proses pemasaran ini beragam sekali, misalnya:
·         Produsen berhubungan langsung dengan konsumen akhir
·         Produsen – tengkulak – pedagang pengumpul – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir
·         Produsen – tengkulak – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir
·         Produsen – pedagang pengumpul – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir, dll
Hubungan antar lembaga-lembaga tersebut akan membentuk pola-pola pemasaran yang khusus. Pola pemasaran yang terbentuk selama pergerakan arus komoditi pertanian dari petani ke konsumen akhir disebut sistem pemasaran.

Peran/fungsi Lembaga Pemasaran:
1.      Pengecer (Retailer)
Fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan adalah:
·         mengkombinasikan beberapa jenis barang tertentu
·         melaksanakan jasa-jasa eceran untuk barang tersebut
·         menempatkan diri sebagai sumber barang-barang bagi konsumen
·         menciptakan keseimbangan antara harga dan kualitas barang yang diperdagangkan
·         menyediakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen
·         melaksanakan tindakan-tindakan dalam persaingan
Klasifikasi pedagang pengecer:
a. berdasarkan luasnya product line (jenis produk), terdiri dari:
§  speciality store, yaitu pengecer yang menjual hanya satu macam produk. Misalnya toko pakaian anak-anak, pakaian wanita, dll.
§  Toko Serba Ada (TOSERBA) atau department store, yaitu golongan pengecer yang menjual berbagai macam product line. Biasanya toserba memiliki volume usaha yang besar, kondisi keuangan kuat, dan beroperasi sebagai perusahaan,
§  Single line store, yaitu pengecer yang hanya menjual satu macam product line, seperti toko buah, toko makanan, toko bangunan, dll.
b. berdasarkan bentuk pemilikan, terdiri atas:
§  independent store, yaitu kepemilikan perorangan, yang sekaligus berfungsi sebagai pimpinan,
§  corporate chain store, yaitu beberapa toko yang berada dibawah satu organisasi, dan dimiliki oleh sekelompok orang. Masing-masing toko menjual product line yang sama dan struktur distribusinya juga sama.
c. berdasarkan penggunaan fasilitas, dibedakan atas:
§  store retailer atau toko pengecer, yaitu pengecer yang memiliki toko sendiri, atau tempat menjual barang-barang,
§  non store retailer atau pengecer tanpa toko, yaitu pengecer yang menjual produknya dengan menggunakan fasilitas lain, seperti: menjajakan produk dari rumah ke rumah, penjualan melalui pos, penjualan melalui internet, penjualan melalui mesin otomatis, dll.
d. berdasarkan ukuran toko, dibedakan atas:
§  pengecer kecil (small scale retailer)
§  pengecer besar (large scale retailer)
2.      Pedagang besar (wholesaler)
Menurut fungsi yang dilakukan pedagang besar dapat digolongkan menjadi:
a.       pedagang besar dengan fungsi penuh (full function wholesaler), yaitu: pedagang besar yang melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran secara keseluruhan, mulai dari: fungsi pembelian – penjualan – pengangkutan – penyimpanan – fungsi keuangan – fungsi pengambilan resiko, dll. Dalam menjalankan aktivitasnya pedagang besar dalam ketegori ini biasanya selalu menjaga persediaan yang cukup dan lengkap, menggunakan beberapa penjual (salesman), dan melakukan hubungan-hubungan secara teratur dengan pengecer.
b.      Pedangan besar dengan fungsi terbatas (limited function wholesaler), yaitu: pedagang besar yang hanya menjalankan fungsi atau jasa yang terbatas. Dasar pertimbangan meninggalkan fungsi lain adalah untuk efisiensi dan mengurangi resiko dalam pemsaran. Dalam hal ini fungsi-fungsi tersebut terbagi pada produsen, dan pedagangn pengecer. Pedagangan besar yang masuk dalam golongan fungsi terbatas adalah:
§  mail order wholesaler, yaitu: pedagang besar yang melakukan penyaluran barang secara sentral, melalui pos, tanpa menggunakan penjual.
§  Chas and carry wholesaler, yaitu: pedagang besar yang melakukan perdagangan secara tunai, dan tidak melakukan penghantaran barang (non delivery order), bisanya jumlah barang-barangnya terbatas.
§  Drop shipper, yaitu: pedagang besar yang tidak melakukan penyimpanan, kegiatan yang dilakukan biasanya melalui telepon, sehingga menghemat biaya eksploitasi (biaya eksploitase rendah),
§  Raak Jobber, yaitu: pedangan besar yang khusus memberikan jasa dan mengatur barang-barang miliknya di toko pengecer,
§  Wagon Jobber, yaitu pedagang besar yang khusus melayani perdagangan barang-barang secara cepat, terutama barang yang mudah rusak dan busuk.
3.      Agen Penunjang (Facilitating Agent)
Agen merupakan salah satu perantara yang penting dalam saluran distribusi, karena dapat membantu dalam pelaksanaan fungsi pemasaran secara baik dan lebih efisien, karena agen membantu pedagang dalam memindahkan produk.
Agen penunjang dapat dikategorikan berdsarkan fungsi yang dilakuan, yaitu:
a.       Agen pembelian dan penjualan (purchasing and sales agent), yaitu: lembaga pemasaran yang bekerja atas kontrak tertentu untuk melakukan pembelian barang, dengan menerima sejumlah komisi atas penggunaan jasa pembelian, tidak berhak atas barang yang dibeli atau dijual, dan tidak dapat bertindak menyaingi pedagang yang pengontrak. Jenis-jenis agen pembelian dan penjualan adalah:
§  free lance broker (makelar), yaitu: pelaku pemasaran yang tidak memiliki daerah yang tetap, dan dapat merundingkan penjualan untuk siapapun, tidak ada batasan wilayah, terikat masalah harga, syarat, dan kondisi penjualan dengan pengontrak.
§  agen pabrik (manufacturer’s agent), yaitu: agen yang mengadakan perundingan untuk menjual barang-barnag dari pengontraknya. Agen pabrik mempunyai ikatan dengan pengontrak dalam hal wilayah, harga, syarat, dan kondisi penjualan.
§  Agen penjual (sales agent), yaitu: agen yang dikontrak oleh perusahaan untuk menjualkan produk perusahaan dalam wilayah yang tidak terbatas.
§  Agen pembelian (purchasing agent), yaitu: agen yang bertindak sebagai pembeli (kadang disebut pembeli tetap), dan mencari sumber-sumber persediaan (supply) untuk beberapa pedagang pengontrak. Biasaya dilakukan oleh chain store dan toko serba ada.
b.      Agen pengangkutan, terdiri dari dua kategori, yaitu: 1) bulk transportation agencies (agen pengangkut borongan), dan 2) specialty shippers (agen pengangkutan khusus).
c.       Agen penyimpanan (storage agent), terdiri dari: 1) pedagang komisi, 2) gudang umum (public warehouse)
d.      Franchise, yaitu: seorang penjual memberikan hak kepada seorang pembeli untuk memasarkan barang-barangnya, tetapi pembeli harus bersedia mengikuti kebijaksanaan yang ditetapkan oleh penjual dan tidak menjual barang-barang saingan.
Dalam franchising biasanya terdapat adanya kerjasama mengenai soal harga, periklanan, dan kebijaksanaan-kebijaksanaan lainnya. Franchising ada 2 bentuk, yaitu 1) product franchising, yaitu: kerjasama penjualan barang secara individual, missal pengecer yang menjual bermacam-macam barang tetapi bukan barang saingan, dan 2) business franchising yaitu: meningkatkan kerjasama dan komunikasi dalam saluran.



BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan
Pemasaran merupakan ujung tombak dari tatanan usaha tani, dimana kegiatan dari budidaya dan produksi ditentukan oleh permintaan pasar (konsumen). Jika ingin menguasai dunia kuasai dulu informasi.
Pemerintah diharapkan mampu mendokrak pendapatan dari sektor non migas seperti, sektor pertanian ini. Dilihat dari potensi produk hasil usaha tani yang sangat besar serta peluang ekspor komoditi pertanian yang cukup besar, bukan tidak mungkin Negara kita akan menjadi Negara penyuplai bahan pangan dunia. Yang menjadi tugas dan pekerjaan rumah adalah bagaimana pemerintah melihat peluang tersebut, dengan menerapkan program-program kerja yang efektif, tepat guna dan tepat sasaran.

3.2.      Saran
Seabaiknya pemerintah lebih memperhatikan serta meningkatkan pemasaran produk pertanian ini, karena di sektor pertanian inilah, Negara kita sangat kaya akan hasil produksinya.



DAFTAR PUSTAKA

Agrimax. 2010. Lembaga-lembaga pemasaran (online). Diakses pada tanggal 22 Oktober 2015.
Fresh, Ambones. 2010. Saluran Pemasaran (online). Diakses Pada tanggal 22 Oktober 2015.
Sijabat Sahat. 2015. Makalah Mata Kuliah Ekonomi Pertanian (Online) diakses pada tanggal 22 Oktober 2015. http://sahatsijabat22.blogspot.co.id/2015/05/makalah-mata-kuliah-ekonomi-pertanian_74.html

2 comments:

  1. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada layanan pendanaan lemeridian dan membuat orang tahu betapa bersyukurnya saya atas semua bantuan yang telah Anda dan staf tim Anda berikan dan saya berharap untuk merekomendasikan teman dan keluarga jika mereka membutuhkan saran atau bantuan keuangan @ 1,9% Tarif untuk Pinjaman Bisnis. Hubungi Via:. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. Terus bekerja dengan baik.
    Terima kasih, Busarakham.

    ReplyDelete
  2. LIGASUPER88 Pusat Games Taruhan Online TerBaik Dan Terpercaya !!!!!

    Promo Spesial :
    » New Member Sportsbook 30%
    » New Member Live Casino 30%
    » New Member Slot Online 50%
    » Cashback Sportsbook 10%
    » Rollingan Live Casino 1%
    » Rollingan Slot Online 1%

    Permainan Tersedia :
    » Sbobet Sportsbook
    » Sbobet Casino
    » Sbobet Toto Draw
    » Ibcbet/Maxbet
    » Sabung Ayam
    » Tembak Ikan
    » Slot Pragmatic Play
    » Slot Habanero
    » Slot Spadegaming
    » Slot Joker
    » Slot Microgaming
    » Slot Toptrend
    » WM Casino
    » Sexy Bacccarat
    » Ebet Casino

    Support Bank Ligasuper88 :
    BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA

    Daftar & Jutawan Sekarang Juga !
    Hubungi Kontak Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :

    » Whatsaap 1 : +85561375501
    » Whatsaap 2 : 081315849567
    » Line : Ligasuper88
    » Link : www.ligasuper88.com

    ReplyDelete