Powered By Blogger

Monday, December 22, 2014

Masalah Dualisme Pembangunan


A.      Pengertian Dualisme
Dualisme merupakan suatu konsep yang sering dibicarakan dalam ekonomi pembangunan,terutama jika kita membicarakan kondisi sosial ekonomi NSB.
Konsep dualisme memiliki 4 unsur pokok,yaitu:
1.    Dua keadaan yang berbeda dimana sebagian bersifat superior dan lainya bersifat inferior yang bisa hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama.
2.    Keadaan hidup berdampingan itu bersifat kronis dan bukan transisional.
3.    Derajat superioritas atau inferioritas itu tidak menunjukan kecenderungan yang menurun,bahkan terus meningkat.
4.    Keterkaitan antara unsur superior dan unsur inferior tersebut menunjukan bahwa keberadaan unsur superior tersebut hanya berpengaruh kecil sekali atau bahkan tidak berpengaruh dalam mengangkat derajat unsur inferior.
Jadi, Dualisme adalah dua keadaan yang berbeda dimana satu keadaan bersifat
superior dan keadaan lainnya bersifat inferior yang hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang sama. Dengan adanya dua keadaan yang berbeda ini tentunya akan memiliki pengaruh tersendiri bagi suatu negara yang secara tidak langsung menganut sistem dualisme ekonomi ini.
B.       Macam-macam Dualisme:
1.         Dualisme Sosial
Tahun 1910, seorang ekonom Belanda, J.H Boeke menyatakan bahwa pemikiran ekonomi Barat tidak dapat diterapkan dalam memahami permasalahan perekonomian negara-negara jajahan (tropis) tanpa suatu “modifikasi” teori. Jika ada pembagian secara tajam, mendalam dan luas yang membedakan masyarakat menjadi dua kelompok, maka banyak masalah sosial dan ekonomi yang polanya sangat berbeda dengan teori ekonomi Barat sehingga pada akhirnya teori tersebut akan kehilangan hubungannya dengan realitas dan bahkan kehilangan nilainya. Boeke menganggap bahwa prokondisi dari dualismenya adalah hidup berdampingannya dua sistem sosial yang berinteraksi hanya secara marginal melalui hubugan yang sangat terbatas antara pasar produk dan pasar tenaga kerja.
2.         Dualisme Ekologis
Pada tahun 1963 Clifford Geertz mengenalkan dualisme ekologis. MenurutGeertz, dualisme ditandai oleh perbedaan-perbedaan dalam sistem ekologis. Setiap sistem ekologis tersebut menggambarkan pola-pola sosial dan ekonomi tertentu yang menyatu di dalamnya dan membentuk suatu keseimbangan internal.
3.         Dualisme Teknologi
Dualisme teknologi adalah suatu keadaan di mana di dalam suatu kegiatan ekonomi tertentu digunakan teknik produksi dan organisasi produksi yang modern yang sangat berbeda dengan kegiatan ekonomi lainnya dan pada akhirnya akan mengakibatkan timbulnya perbedaan tingkat produktifitas yang sangat besar, dalam hal ini teknologi modern sangat berperan penting.
Teknologi modern yang dimaksud diatas berkisar pada sektor industri pertambangan, industri transportasi dan sebagainya. Sedangkan kegiatan ekonomi yang tingkat teknologinya masih rendah yaitu : pertanian, industri rumah tangga, organisasi produksi tradisional dan lain lain.
4.         Dualisme Finansial
Dalam analisis Myint, beliau mengemukakan mengenai dualisme finansial. Hal ini pun merujuk pada pengertian bahwa pasar uang dalam negara jajahan (NSB) dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu pasar uang yang terorganisir dengan baik (organized money market) dan pasar uang yang tidak terorganisir (unorganized money market).
Pasar uang yang terorganisir dengan baik terdiri dari bank-bank komersial dan lembaga-lembaga keuangan non-bank. Lembaga ini terdapat di pusat-pusat bisnis dan kota-kota besar, serta memiliki tujuan untuk menyediakan pinjaman kepada perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan tanaman ekspor dan pertambangan. Namun setelah NSB mencapai kemerdekaan, pemerintah mengadakan usaha yang sifatnya mendorong lembaga-lembaga keuangan modern untuk memberikan pinjaman kepada sektor ekonomi lainnya, terutama sektor industri dan pertanian rakyat.
5.         Dualisme Regional
Dualisme Regional adalah ketidakseimbangan tingkat pembangunan antar berbagai daerah dalam negara. Dualisme regional ini memusatkan perhatiannya pada masalah kesenjangan yang terjadi pada kesejahteraan antar daerah. Misalnya, di NSB ada beberapa daerah yang berkembang sangat pesat sehingga keadaan ekonomi dan sosialnya sudah hampir menyamai negara maju, sedangkan daerah lainnya mengalami perkembangan yang sebaliknya atau bahkan mengalami kemunduran.
Berikut ini merupakan jenis dari dualisme regional di NSB:
1.        Dualisme antar daerah perkotaan dan pedesaan
2.        Dualisme antara pusat negara,pusat industri dan perdagangan dengan daerah lain dalam negara tersebut.
Dualisme ini merupakan akibat dari investasi yang tidak seimbang antara daerah perkotaan dan pedesaan. Ketidakseimbangan ini akhirnya menyebabkan kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan semakin besar.


C.      Pengaruh Dualisme pada Pembangunan
Berbagai corak hambatan yang timbul sebagai akibat dari adanya sifat-sifat dualisme dalam perekonomian yang perkembangannya masih belum begitu tinggi bersumber dari adanya pengaruh yang masih sangat kuat dari sektor tradisional terhadap kehidupan seluruh masyarakat dan kegiatan perekonomian.
Dalam suatu masyarakat tradisional pada umumnya terdapat sifat-sifat berikut:
1.         Tarap pendidikan masyarakatnya masih sangat rendah.
2.         Cara hidup dan berfikir masyarakatnya masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agama.
3.   Sisa-sisa feodalisme masih sangat dirasakan dalam hubungan sosial di antara berbagai golongan masyarakat.
Jika hambatan hambatan-hambatan yang ditimbulkannya terhadap perkembangan kesempatan kerja dan perkembangan sektor pertanian, dan terdapatnya kemungkinan untuk mempercepat perkembangan produksi diposisikan sederajat, kemudian perbandingan efek positif dan negatif yang ditimbulkan, maka dualisme teknologi tidaklah salah dan tidak memperkukuh kemiskinan yang ada di NSB. Tanpa adanya sektor modern, NSB mungkin akan mengelami pertumbuhan yang lebih lambat daripada yang telah dicapainya pada masa lalu.





Sumber Referensi:    Arsyad, Lincolin, Ekonomi Pembangunan. Bulaksumur: Gunadarma, 1993.



1 comment: