Powered By Blogger

Wednesday, February 20, 2019

Partisipasi Masyarakat/Organisasi Dalam Penanggulangan Banjir



 Penyebab dan Dampak Banjir
Hujan terkadang turun dalam jumlah yang tidak normal. Jika jumlahnya terlalu banyak dapat menyebabkan banjir, sebaliknya jika terlalu sedikit akan menyebabkan kekeringan. Kejadian semacam ini adalah hal yang alami dalam perubahan iklim.
Banjir periodik adalah kejadian alam yang terjadi secara berulang disebabkan oleh aliran sungai yang meluap. Ketika daerah tangkapan hujan menerima air yang berlebihan akibat hujan turun sangat deras atau terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, air sungai akan meluap dan menggenangi daerah landai di sekitar sungai. Daerah ini disebut daerah dataran banjir.
Pada kondisi tertentu, banjir bandang yang disebabkan oleh hujan yang sangat deras dan biasanya diiringi dengan badai dapat terjadi. Hujan yang jatuh di daerah yang lebih tinggi mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah sehingga
tidak sempat terserap oleh tanah. Banjir ini terjadi sangat cepat (kurang dari 6 jam) di daerah yang relatif lebih rendah.
Banjir memiliki dampak-dampak yang tidak diinginkan antara lain dampak fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan.
         Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor-kantor pelayanan publik yang disebabkan oleh banjir.
         Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma mental, menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan (anak-anak tidak dapat pergi ke sekolah), terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik, kekurangan makanan, energi, air , dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
         Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi (orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau transportasi komoditas terhambat, dan lain-lain).
         Dampak lingkungan mencakup pencemaran air (oleh bahan pencemar yang dibawa oleh banjir) atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa banjir.
Dampak banjir terhadap masyarakat tidak hanya berupa kerugian harta benda dan bangunan. Selain itu, banjir juga mempengaruhi perekonomian masyarakat dan pembangunan masyarakat secara keseluruhan, terutama kesehatan dan pendidikan. Banjir tidak sepenuhnya dapat dihindari. Perlindungan total terhadap banjir adalah sesuatu yang tidak mungkin, namun dampak banjir dapat dikurangi.
Dari informasi di atas, Anda dapat melihat bahwa banjir adalah kejadian alamiah yang umumnya disebabkan oleh air yang melimpah dari sungai. Sungai membutuhkan dataran banjir di sekitarnya sebagai tempat di mana air dapat melimpah.
Yang perlu diperhatikan adalah: Bagaimana menyikapi kemungkinan terjadinya banjir secara efektif di daerah perkotaan dan bagaimana mengatasi ketidakpastian. Perencanaan dalam kesiapsiagaan dan tanggap darurat melalui penanggulangan banjir berbasis masyarakat dapat mengurangi potensi dampak banjir terhadap masyarakat, lingkungan dan ekonomi.
Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir
Beberapa jam pertama pada saat bencana misalnya saat terjadinya banjir besar adalah waktu yang paling kritis bagi masyarakat. Tindakan cepat dan terkoordinasi (yang telah direncanakan secara berhati-hati sebelumnya) ditambah dengan pengetahuan yang baik tentang masyarakat dan lingkungan adalah hal terpenting dalam mengurangi dampak banjir pada masyarakat, harta benda dan lingkungan.
Penanggulangan banjir tentu saja membutuhkan partisipasi masyarakat. Hanya masyarakat itu sendiri yang mampu mengidentifikasi kebutuhan dan mengetahui urutan prioritasnya. Hanya mereka yang paling mampu dalam menjabarkan masalah-masalah yang ada serta melakukan tindakan responsif berdasarkan sumber daya dan kapasitas lokal yang tersedia, sehingga penanggulangan banjir dapat direncanakan dan diterapkan secara efektif, karena:
         Tidak ada yang lebih mengerti kesempatan dan hambatan setempat selain masyarakat itu sendiri;
         Tidak ada yang lebih tertarik untuk memahami bagaimana bertahan hidup dalam kondisi yang terancam daripada masyarakat itu sendiri;
         Masyarakat akan mengalami banyak kerugian apabila mereka tidak dapat merumuskan keterbatasan mereka dan mengatasinya, namun masyarakat juga akan banyak memperoleh keuntungan apabila mereka dapat mengurangi dampak banjir;
         Masyarakat yang mandiri dapat membantu pemerintah dalam mengatasi banjir di daerah.
Partisipasi masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi banjir sekaligus mengurangi dampaknya.
Organisasi masyarakat ini akan banyak berperan sebelum, ketika dan setelah terjadinya banjir. Peran utama organisasi ini adalah:
         Menghimbau masyarakat untuk membentuk tim kerja yang didasarkan atas semangat gotong royong.
         Menyatukan organisasi-organisasi, partai-partai, dan kelompok-kelompok (karang taruna, PKK dan organisasi keagamaan) untuk memberikan perhatian lebih dan berperan lebih aktif dalam menghindari banjir.
         Menjalin hubungan yang baik dengan pihak-pihak lain seperti LSM dan institusi pemerintahan untuk mendukung masyarakat secara menyeluruh.
         Menerima pelatihan dari institusi pemerintahan atau LSM untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang baik dalam menghadapi banjir dengan efektif. Organisasi masyarakat tersebut akan menyampaikan pengetahuan dan kemampuan yang mereka dapatkan dari pelatihan kepada anggota masyarakat lainnya atau menerapkannya langsung.
         Bekerjasama dengan organisasi-organisasi atau individu-individu di luar masyarakat yang memberikan bantuan dan fasilitas-fasilitas, seperti dapur umum, makanan, dan-lain-lain. Organisasi masyarakat ini diharapkan mampu mengetahui kebutuhan masyarakat dan mengkoordinasikannya dalam kegiatan terkait, sehingga menghemat dana masyarakat.
Organisasi masyarakat seperti ini sangat penting untuk membangun kemampuan masyarakat dalam mengatasi bencana seperti banjir. Dengan bantuan organisasi ini, masyarakat dapat melakukan tindakan-tindakan penting secara terkoordinasi pada waktu yang tepat ketika banjir. Selain itu, masyarakat juga akan terdorong untuk bereaksi dengan cepat, efisien, dan praktis, sehingga sumber daya masyarakat dapat digunakan secara ekonomis.
Organisasi masyarakat ini dapat berupa organisasi baru yang sengaja dibentuk, ataupun berasal dari organisasi yang telah ada, seperti Satgas banjir, namun tugas dan anggotanya dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan. Organisasi ini sebaiknya dibentuk di tingkat RT/RW agar dapat bekerja dengan efektif dan melayani anggota masyarakat dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
Peranan Masyarakat dalam Siklus Penanggulangan Banjir
Untuk mengurangi potensi dampak buruk dari banjir secara efektif, masyarakat harus memiliki komitmen untuk melakukan kegiatan-kegiatan penanggulangan banjir melalui tahapan sebagai berikut:
Tahapan-tahapan dan kegiatan yang terkait didalamnya berhubungan satu sama lain dan harus dilaksanakan secara bertahap dan terus menerus. Kegiatan tersebut bukanlah serangkaian kegiatan yang dimulai seketika sebelum banjir dan berakhir setelah terjadinya banjir.
Kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir terdiri dari kegiatan yang memungkinkan masyarakat untuk dapat bertindak dengan cepat dan efektif ketika terjadi banjir. Beberapa tindakan kesiapsiagaan terhadap banjir adalah:
         Membuat pertemuan untuk membahas pengalaman banjir terakhir dan melakukan perencanaan untuk menghadapi banjir yang akan datang
         Pemberdayaan masyarakat
         Meningkatkan kesadaran dan pengertian masyarakat tentang penyebab banjir dan dampaknya
         Promosi keterlibatan masyarakat dan pertolongan diri sendiri
         Membentuk dan memperkenalkan  sistem peringatan dini
         Membangun pengetahuan masyarakat dan melatih tokoh masyarakat
         Menyiapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian
Ketika banjir terjadi semua kegiatan akan dilakukan dalam situasi gawat darurat di bawah kondisi yang kacau balau, sehingga perencanaan, koordinasi dan pelatihan dengan baik sangat dibutuhkan supaya penanganan dan evakuasi ketika banjir berlangsung dengan baik.


Daftar Pustaka
UNESCO office. 2007. Petunjuk Praktis: Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir. Jakarta.
Bappenas: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Direktorat Pengairan dan Irigasi. 2018. Kebijakan Penanggulangan Banjir di Indonesia. Jakarta.

No comments:

Post a Comment