1. Pertumbuhan
Ekonomi
Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 tumbuh mencapai 6,1%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,6%. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat tersebut didukung oleh peran investasi dan ekspor yang meningkat.
Di tengah ketidakpastian pemulihan ekonomi global, perekonomian Indonesia tumbuh menguat. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh meningkat dari
6,1% pada tahun 2010 menjadi 6,5% pada tahun 2011. Tingkat pertumbuhan tersebut merupakan pencapaian tertinggi pascakrisis tahun 1997. Stabilitas makroekonomi yang terjaga, seperti rendahnya inflasi, terjaganya tolatilitas nilai tukar, serta relatif stabilnya kondisi politik dan keamanan dalam negeri menyokong tingginya kinerja perekonomian tersebut.
Kinerja perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh perkembangan PDB atas dasar harga konstan 2000, pada Tahun 2010-2011 meningkat sebesar 2,8 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Peningkatan ini terjadi pada semua sektor ekonomi.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 tumbuh mencapai 6,1%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,6%. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat tersebut didukung oleh peran investasi dan ekspor yang meningkat.
Di tengah ketidakpastian pemulihan ekonomi global, perekonomian Indonesia tumbuh menguat. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh meningkat dari
6,1% pada tahun 2010 menjadi 6,5% pada tahun 2011. Tingkat pertumbuhan tersebut merupakan pencapaian tertinggi pascakrisis tahun 1997. Stabilitas makroekonomi yang terjaga, seperti rendahnya inflasi, terjaganya tolatilitas nilai tukar, serta relatif stabilnya kondisi politik dan keamanan dalam negeri menyokong tingginya kinerja perekonomian tersebut.
Kinerja perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh perkembangan PDB atas dasar harga konstan 2000, pada Tahun 2010-2011 meningkat sebesar 2,8 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Peningkatan ini terjadi pada semua sektor ekonomi.
2. Pengangguran
Tenaga kerja
merupakan modal bagi bergeraknya roda
pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan
seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Pada Februari 2011, jumlah
angkatan kerja yang merupakan tenaga kerja aktif secara ekonomi mencapai 119,4
juta orang naik sebesar 2,9 juta orang dibanding keadaan Agustus 2010 dan naik
3,4 juta orang dibanding keadaan Februari 2010. Penduduk yang bekerja pada
Februari 2011 sebesar 111,3 juta orang, bertambah sebesar 3,1 juta orang (2,84
persen) dibanding keadaan Agustus 2010, dan bertambah 3,9 juta orang (3,61
persen) dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2010).
Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja
yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah. TPAK diukur sebagai
persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Indikator
ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan tenaga kerja (labour supply)
yang tersedia untuk memproduksi barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian. Sejak Februari 2010 hingga Februari 2011 TPAK mengalami
peningkatan sebesar 2,13 persen, yaitu dari 67,83 persen menjadi 69,96 persen.
Peningkatan TPAK ini antara lain disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi
nasional yang relatif membaik, sehingga memberikan pengaruh terhadap
faktor-faktor produksi di Indonesia. Secara langsung naik turunnya faktor
produksi ini akan memberikan dampak terhadap tinggi rendahnya faktor permintaan
dan penawaran tenaga kerja.
Isu penting
yang perlu menjadi perhatian adalah isu pengangguran. Konsep penganggur yang
digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan
usaha, yang tidakmencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan, dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dan pada
waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless). Penganggur dengan
konsep/definisi tersebut biasanya disebut sebagai pengang guran terbuka ( open
unemployment). Jumlah penganggur pada Februari 2011 sebesar 8,1 juta orang
atau mengalami penurunan sebesar 475 ribu orang (5,53 persen) dibandingkan
keadaan setahun yang lalu (Februari 2010) yang besarnya 8,6 juta orang.
Tabel 2.1 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas
Menurut Kegiatan, 2009-2011 (dalam ribuan)
3. Inflasi
Makna
inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang
secara umu m dikonsumsi rumah
tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang
ada barang/jasa yang harganya justru
turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan harga bermacam barang
dan jasa tersebut, pada suatu selang waktu (bulanan) disebut inflasi (apabila
naik) dan deflasi (apabila turun).
Berdasarkan hasil
pemantauan BPS di 66 kota, pada bulan Juli 2011 terjadi inflasi 0,67 persen,
atau terjadi kenaikan IHK dari 126,50 pada bulan Juni 2011 menjadi 127,35 pada
bulan Juli 2011. Dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh inflasi Juli 2011
sebesar ((127,35–126,50)/126,50) x 100% =0,67%. Laju inflasi tahun kalender
(Januari–Juli) 2011 sebesar 1,74 persen (IHK Juli 2011 dibandingkan IHK
Desember 2010), sedangkan laju inflasi year on year (IHK Juli 2011
terhadap IHK Juli 2010) adalah 4,61 persen. Secara periodik, IHK dan inflasi
dari bulan Januari 2008 sampai dengan Juli 2011 disajikan pada Tabel 2.1. Laju
inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2011 adalah sebesar 1,74 persen,
sedangkan pada selang waktu yang sama tahun 2010 sebesar 4,02 persen (Tabel
2.2).
Tabel 3.1 Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun
Kalender, Year on Year, Tahun 2009–2011
4. Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di
Indonesia pada Maret 2011 sebesar 30,02 juta orang (12,49 persen). Dibandingkan
dengan penduduk miskin pada Maret 2010 yang berjumlah 31,02 juta (13,33
persen), berarti jumlah penduduk miskin berkurang 1 juta jiwa. Sementara itu, jumlah
penduduk miskin di daerah perkotaan turun lebih besar daripada daerah pedesaan.
Selama periode Maret 2010-Maret 2011, penduduk miskin di daerah perkotaan
berkurang 50 ribu orang, sementara di daerah pedesaan berkurang hampir satu
juta orang (Tabel 4.2).
Perkembangan
Tingkat Kemiskinan Maret 2010–Maret 2011, persentase penduduk miskin antara daerah
perkotaan dan pedesaan tidak banyak berubah dari Maret 2010 ke Maret 2011. Pada
Maret 2010, sebagian besar (64,23 persen) penduduk miskin berada di daerah
pedesaan begitu juga pada Maret 2011 yang sebesar 63,20 persen. Penurunan
jumlah dan persentase penduduk miskin selama periode Maret 2010-Maret 2011
nampaknya berkaitan dengan faktor-faktor berikut:
a.
Selama periode Maret 2010-Maret 2011 inflasi umum relatif rendah,
yaitu sebesar 6,65 persen.
b.
Rata-rata upah harian buruh bangunan masing-masing naik 7,14
persen selama periode Maret 2010-Maret 2011.
c.
Produksi padi tahun 2011 (hasil Angka Ramalan/ARAM II) mencapai
68,06 juta ton GKG, naik sekitar 2,4 persen dari produksi padi tahun 2010 yang
sebesar 66,47 juta ton GKG.
d.
Perbaikan penghasilan petani yang ditunjukkan oleh kenaikan NTP
sebesar 2,09 persen dari 101,20 pada Maret 2010 menjadi 103,32 pada Maret 2011.
e.
Perekonomian Indonesia Triwulan I 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen
terhadap Triwulan I 2010, pertumbuhan ini lebih tinggi dari Triwulan I 2010
yang tumbuh 5,6 persen. Pada periode yang sama pengeluaran konsumsi rumah
tangga meningkat sebesar 4,5 persen.
No comments:
Post a Comment