MANAJEMEN PERUBAHAN
A.M. Arafandi
1396142004
Ekonomi Pembangunan
1396142004
Ekonomi Pembangunan
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
T.A. 2013/2014
Manajemen Perubahan merupakan
pendekatan terstruktur dalam rangka membawa sebuah organisasi dari kondisi saat
ini (current state)
ke masa depan yang diinginkan (desired
future state) dan merupakan proses yang ditujukan untuk
memberdayakan karyawan supaya bisa menerima dan menjalankan perubahan dari
kondisi saat ini.
Dari definisi sederhana ini bisa
disimpulkan bahwa fokus utama manajemen perubahan adalah pada manusianya, bukan
kepada proses bisnisnya. Makanya dalam setiap metode atau pendekatan dalam
manajemen perubahan faktor manusia ini menjadi perhatian utama.
Mengapa? Pengalaman empiris
menunjukkan bahwa perubahan proses bisnis dari yang lama menjadi yang baru,
apalagi yang perubahannya radikal menghadapi kendala signifikan karena yang
menjalankannya tidak mau menjalankan proses baru. Faktor yang menyebabkan bisa
banyak hal, antara lain
lemahnya komunikasi mengenai
perubahan yang terjadi sehingga karyawan tak memahami sepenuhnya apa tugas atau
peran mereka yang baru setelah mengalami perubahan. Meskipun komunikasi telah
dilakukan sekalipun, belum tentu karyawan serta-merta menjalankannya karena ia
tak percaya bahwa proses yang baru ini membawa hasil yang lebih baik. Andaikan
dia tahu dan yakin itu membawa hasil yang lebih baik, belum tentu juga ia mau
menjalankannya karena pengetahuan untuk menjalankannya belum ada, atau ia sudah
merasa nyaman mengerjakan dengan cara yang lama.
Manajemen Perubahan dalam implementasinya memerlukan
waktu dan tujuan yang terencana dan strategis
sehingga mampu memberikan manfaat dengan adanya
perubahan tersebut. Secara umum, perubahan dalam suatu organisasi sudah merupakan kewajiban tetapi perubahan yang dilakukan
oleh tiap-tiap organisasi
tidak akan sama dan disesuaikan dengan tujuan dari masing-masing organisasi
tersebut. Dalam beberapa teori Manajemen
Perubahan banyak dibahas mengenai tahapan maupun
cara untuk mengimplementasikannya. Adapun salah satu yang membahas
mengenai Manajemen Perubahan ini disebutkan dalam beberapa tahap proses yang diterangkan dan
digagas oleh Kurt Lewin. Teori Kurt Lewin merupakan salah
satu model teori Manajemen Perubahan yang
dikemukakan pada tahun 1947. Lewin percaya teorinya berlaku untuk jangka
pendek dalam manajemen perubahan.
Teori Kurt
Lewin merupakan salah satu model teori Manajemen Perubahan yang dikemukakan
pada tahun 1947. Lewin percaya teorinya berlaku untuk jangka pendek dalam
manajemen perubahan. Lewin konsisten dengan 3 langkah utama
dalam manajemen perubahan. Langkah-langkah tersebut adalah :
Unfreezing dapat diartikan mencairkan atau melunakan, dimana padatahap ini, resistensi dalam perubahan dengan persetujuan dan mampumelewati atau menghindarkan dari ketakutan orang-orang akan perubahan sehingga mampu membuka diri atau menghilangkan ketakutan tersebut. Pemberian informasi-informasi baru diharapakan dapat mencairkan orang-orang yang masih berstatus quo dan akan membuat mereka memilih setuju atau tidaknya akan adanya perubahan yang diberlakukan. Mereka akan melakukan menunjukkan tindakan yang mengidentifikasikan penilaian mereka.
Unfreezing dapat diartikan mencairkan atau melunakan, dimana padatahap ini, resistensi dalam perubahan dengan persetujuan dan mampumelewati atau menghindarkan dari ketakutan orang-orang akan perubahan sehingga mampu membuka diri atau menghilangkan ketakutan tersebut. Pemberian informasi-informasi baru diharapakan dapat mencairkan orang-orang yang masih berstatus quo dan akan membuat mereka memilih setuju atau tidaknya akan adanya perubahan yang diberlakukan. Mereka akan melakukan menunjukkan tindakan yang mengidentifikasikan penilaian mereka.
Changing dapat diartikan merubah, ada
yang mengartikan juga dengan”moving” dimana pada tahapan ini dilakukan
manajemen perubahan keseluruhan
dari organisasi yang dapat meliputi seperti sumber daya manusia, produk, pelayanan, teknologi informasi,
administrasi maupun politik. Sehingga Merubah atau Menggeser dari situasi
yang sudah ada, kesituasi yang sedang
dikerjakan atau diterapkan kemudian dikembangkan lagi
untuk situasi yang akan datang.
Refreezing dapat diartikan merefresh
atau memberlakukan perubahan baru tersebut, dimana dalam tahap
yang terakhir ini dilakukan penerapan dari perubahan
yang baru yang berakibat pada kegiatan rutin yang baruatau menimbulkan kegiatan yang
stabil.
Tahapan dalam Manajemen Perubahan
Terdapat lima tahapan yang dikembangkan oleh Prosci mengenai
manajemen perubahan yaitu dengan apa yang biasa disebut dengan ADKAR Model:
- Awareness, yaitu tahap untuk membangkitkan kesadaran karyawan terhadap perubahan yang direncanakan terjadi
- Desire, yaitu tahap dimana karywan sudah mulai memiliki “keinginan untuk berubah” sesuai dengan rencana
- Knowledge, yaitu tahapan dimana tak hanya karyawan memahami tujuan perubahan dan pentingnya hal itu untuk perusahaan tapi juga mengetahui bagaimana menjalankannya
- Ability, yaitu tahap dimana karyawan diharapkan telah memiliki kemampuan untuk menjalankan perubahan dengan baik
- Reinforcement, yaitu tahap dimana perubahan yang sudah dijalankan untuk tetap dipertahankan dan bahkan disempurnakan.
MANAJEMEN
PERUBAHAN DI PT. SEMEN GRESIK
Dalam menghadapi lingkungan kerja yang semakin dinamis
dan selalu berubah, maka suatu
organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri baik secara
internal maupun ekternal. Hal ini merupakan konsekuensi
dari suatu organisasi karena telah memasuki era persaingan yang ketat
dan selalu berubah. Suatu
organisasi dapat dikatakan berhasil jika organisasi tersebut dapat melakukan
perubahan untuk menghadapi persaingan, tangkas dan cermat, mampu mengembangkan inovasi baru dan selalu siap
menghadapi persaingan baru.
Akan tetapi tidak semudah yang dilakukan karena perubahan-perubahan
yang dilakukan oleh organisasi harus dilakukan dengan
melalui berbagai pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu. Perubahan dapat
diartikan membuat sesuatu menjadi berbeda dimasa lalu, masa
kini, dan masa depan. Untuk merealisasikan perubahan harus menggunakan rencana yang matang dan penuh
perhitungan. Seperti halnya yang
dilakukan di PT. Semen Gresik (persero) Tbk sebelum melakukan suatu perubahan, perusahaan ini dengan
terencana dan terarah melakukan
kegiatan perubahan yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai.
Adapun yang melatar belakangi suatu perubahan dalam organisasi adalah bagaiamana kemampuan dari organisasi tersebut
dalam bertahan hidup di dalam
persaingan yang tinggi dan selalu dinamis baik dari faktor internal maupun eksternal. Dapat dikatakan
bahwa jika suatu organisasi tidak melakukan perubahan, pastinya akan
mengalami kesulitan, disorientasi, stress, bahkan mungkin akan
tidak bisa bertahan hidup.
Sehingga suatu perubahan sudah menjadi
keharusan bagi setiap organisasi yang termasuk di dalamnya adalah komponen-komponen yang berkompeten
dan berhubungan, bukan lagi suatu pilihan
melainkan keharusan atau kewajiban yang harus dilakukan untuk menumbuhkan
daya juang dalam bertahan hidup. Manajemen perubahan dalam implementasi
peningkatan laba, perombakan karyawan, dan penggunaan sistem TI yang lebih terintegrasi.
Melihat fakta dan berdasar data dari Majalah
SWA dan inilah.com diperlihatkan bahwa terjadi peningkatan laba yang cukup
signifikan dari tahun ke tahun dan beberapa dapat saya cantumkan. Berita pada inilah.com tgl 10 Desember 2007
ditunjukkan adanya peningkatan laba pada kuartal
ke III tahun 2007 sebesar 23,86% ataudari
1,027 Triliun menjadi 1,27 Triliun dan pada tahun ini pula
terjadi perombakan manajemen karyawan khususnya dalam perubahan direksi. Peningkatan
income dengan beberapa perubahan direksi ini difungsikan dalam persiapan pembangunan proyek 2
pabrik baru yang diharapkan sudah berjalan
pada tahun 2012.
Sedangkan di Majalah SWA diberitakan
pada tanggal 21 Februari 2008 bahwa adanya perubahan sinergi
antara grup Semen Gresik
yang saham sebelumnya dimiliki oleh Cemex telah diambil alih oleh Grup Rajawali sebesar 24,9 % dengan harapan
mampu meningkatkan
produksi tahunan sehingga laba bersih juga meningkatdengan didukung perubahan sistem
sumber daya manusia. Dalam realita
yang ada dan pengamatan dari Riri Satria seorang. Direktur PPC (People Performance
Consulting) mengatakan Grup Rajawali lebih berpengalaman dalam manajemen
perubahan dan di senergikan denganGrup Semen Gresik yang berpengalaman dalam
pemahaman industrinya.
Tujuan
Perubahan
PT. Semen Gresik (persero) Tbk
melakukan perubahan dalam organisasinya
adalah mempunyai beberapa tujuan organisasi yang ingin dicapai yang berfungsi untuk tetap survive dan mampu
bersaing. Beberapa tujuan perubahan ini adalah sebagai
berikut:
1.
Perubahan dalam upaya perbaikan
kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
2.
Perubahan dalam mengukur kinerja
perusahaan berdasarkan peningkatan kapasitas produksi dan laba bersih.
3. Perubahan dalam
upaya peningkatan kinerja karyawan.
4.
Perubahan dalam implementasi penerapan
sistem TI yang terintegrasi
Manfaat
Perubahan
Adapun manfaat manajemen perubahan secara umum adalah dapat dirasakan
apabila semua lini bisnis saling mendukung perubahan tersebut. Sedang
pada PT. Semen Gresik (persero) Tbk., khususnya akan bermanfaat pada
beberapa pendukungnya seperti dampak positif meningkatkan kinerja karyawan dan
tumbuhnya pemerataan ekonomi di lingkungan sekitar industri ini.
Lingkup
Perubahan
Ruang lingkup manajemen perubahan pada
dasarnya sangat kompleks dan luas, akan tetapi dalam
makalah ini akan dibahas dan dibatasi pada
lingkup tertentu. Sesuai data dan penjelasan diatas maka manajemen perubahan
di PT. Semen Gresik (persero) Tbk ini akan membahas mengenai beberapa
perubahan pada faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap perubahan lingkungan sekitar maupun
nasional, perubahan efisiensi operasional
dengan ditunjuang peningkatan produksi dalam rangka mencapai peningkatan laba setiap tahunnya, perubahan
sistem karyawan baik rekrutmen sampai kesejahteraannya, serta penerapan
sistem TI yang terintegrasi
dan terstruktur antar semua lini yang bertujuan untuk efisiensidan mempercepat waktu.
Kesimpulan
Beberapa
kesimpulan yang didapat dari pembahasan Manajemen Perubahan yang dilakukan di
PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk adalah sebagai berikut :
1. Implementasi manajemen
perubahan dalam upaya mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan
telah dilakukan dan mencapai tujuan yang diinginkan dapat dilihat melalui
beberapa program partner dan mitra binaan yang saling mendukung sehingga
lingkungan sekitar merasa aman dan puas akan hadirnya perusahaan.
2. Implementasi manajemen
perubahan dalam mengukur peningkatan kinerja karyawan dihubungkan dengan
kinerja perusahaan berdasarkan peningkatan kapasitas produksi dan laba bersih
telah dilakukan secara bertahap dan berhasil diterapkan secara menyeluruh
melalui peningkatan kesejahteraan dan sistem reward pada karyawan yang terbukti
semakin meningkatnya laba bersih karena dukungan kinerja karyawan.
3. Implementasi manajemen
perubahan dalam penggunaan sistem Teknologi Informasi yang terintegrasi sudah
diawali sejak 18 tahun yang lalu dan terus dikembangkan sehingga tercapai
kecepatan dan ketepatan waktu serta sesuai dengan tujuan perusahaan khususnya
dalam efisiensi dan efektivitas, sehingga perusahaan mampu bersaing secara
global.
No comments:
Post a Comment